Kehidupan Nabi Adam dan Siti Hawa di Bumi

Kehidupan Nabi Adam dan Siti Hawa di Bumi


Kehidupan Nabi Adam dan Siti Hawa di Bumi
Setelah memakan buah Kuldi buah yang di larang akibat bujuk rayu Iblis, dan diturunkan oleh Allah SWT ke Bumi Nabi Adam dan Hawa menyesali perbuatannya dan bertaubat (menurut riwayat, Adam dan Hawa menangis terus-menerus selama 60 tahun karena ‘terusir’ dari nikmat Syurga yang tidak mereka dapatkan di bumi). Allah Swt kemudian menerima taubat keduanya lalu menunjuk Adam sebagai Rasul-Nya (QS Thaha ayat 12

Namun perlu diketahui Adam diturunkan dibumi bukan hanya mengingkari ketentuan tersebut, melainkan dari sejak akan diciptakan, Allah SWT sudah menunjuk Adam sebagai khalifah di muka bumi. jadi meskipun tidak melanggar ketentuan (Allah) Nabi adam akan tetap diturunkan kebumi sebagai khalifah pertama di Bumi, Nabi Adam merupakan Nabi dan juga manusia pertama yang bergelar khalifah Allah yang dimuliakan dan ditinggikan derajatnya.

Berapa Lama dan Kapan Nabi Adam AS Turun dari Surga

"Abdur Rahman ibnu Humaid mengatakan di dalam kitab tafsir-nya, telah menceritakan kepada kami Rauh, dari Hisyam, dari Al-Hasan yang mengatakan bahawa Adam a.s tinggal di dalam syurga hanya selama sesaat di siang hari. Satu saat tersebut sama lamanya dengan 130 tahun hari-hari dunia"

"Sebaik-baik hari yang terbit matahari padanya adalah hari Jumaat. Pada hari Jumaat Adam diciptakan, pada hari Jumaat pula dia dimasukkan ke dalam syurga, dan pada hari Jumaat pula dia dikeluarkan darinya." [Riwayat Imam Muslim dan Imam Nasai]

"Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas yang mengatakan bahawa Adam keluar dari syurga pada pukul sembilan atau pukul sepuluh; ketika keluar, Adam membawa sebuah tangkai pohon syurga, sedangkan di atas kepalanya memakai mahkota dari dedaunan syurga yang diuntai sedemikian rupa merupakan untaian daun-daunan syurga. "

Saat diturunkan ke bumi, Nabi Adam dan Siti Hawa terpisah. Hawa diturunkan di daerah Jeddah, Saudi Arabia. Kata Jeddah berarti nenek. Hawa adalah nenek seluruh umat manusia. Sementara itu, Adam diturunkan di daerah Hindustan, tidak terbayang berada di bumi yang maha luas sendirian. namun mengetahui sang kekasih juga berada di bumi yang sama, Tapi entah di belahan mana. Tak ada teman untuk berbincang dan berbagi rasa. Betapa sepinya. Betapa rindunya. Inilah yang dialami Nabi Adam as dan isterinya Hawa, Keadaan ini harus mereka terima dan jalani butuh waktu bagi keduanya untuk bertahan hidup masing-masing seorang diri di bumi yang jauh berbeda dengan kehidupan di surga. Setiap hari, keduanya saling mencari satu sama lain dan berdoa dengan tulus serta ikhlas kepada Allah agar keduanya dipertemukan dan disatukan kembali

Setelah saling mencari sekian lama, dengan jarak yang telah mereka tempuh tak terhitung dengan kekuasaan dan petunjuk Allah Swt. serta bimbingan dari Malaikat Jibril, Nabi Adam dan Hawa akhirnya dipertemukan di Jabal Rahmah, di Padang Arafah. Jabal Rahmah terletak di sebelah timur Padang Arafah, sekitar 20 km dari pusat kota Makkah. Sesuai dengan namanya, "jabal" berarti bukit atau gunung, sedangkan "rahmah" berarti kasih sayang. Dengan kata lain, Jabal Rahmah adalah gunung kasih sayang yang menjadi tempat dipertemukannya kembali nenek moyang manusia di bumi.

(ada riwayat yang menyebut 500 tahun dan ada yang menyebut 300 tahun, ada juga yang menyebut 40 tahun, tapi ada juga yang menulis hanya 40 hari). Mereka akhirnya bertemu di suatu tempat di bumi yang bernama Jabal Rahmah, Arafah (sekarang Arab Saudi)

Juga terdapat dalam sebuah riwayat dari Ibnu Abbas bahawa makanan yang pertama dimakan oleh Adam di bumi adalah makanan yang dibawa oleh Jibril berupa tujuh biji gandum.

Adam bertanya, "Apa ini?"

Jibril menjawab, "Ini berasal dari pohon yang telah Allah larang untuk engkau makan (ketika di syurga)."

Adam bertanya, "Lalu apa yang mesti aku perbuat dengannya?"

Jibril menjawab, "Tanamlah biji tersebut di tanah."

Maka Adam menanamnya. Setiap biji dari biji-biji tersebut tumbuh menjadi lebih dari seratus ribu biji. Biji-biji tersebut tumbuh dan Adam pun menuainya, menumbuk, menggiling, mengaduninya dan membuatnya menjadi roti. Kemudian Adam memakannya setelah melalui jerih-payah dan usaha keras.

Hal inilah maksud dari firman Allah Ta'ala yang artinya; "Maka jangan sampai sekali-kali dia (Iblis) mengeluarkan kalian berdua dari syurga yang menyebabkan kalian sengsara..." [Surah Thaaha : 117]

Pakaian yang pertama kali mereka kenakan adalah bulu biri-biri. Mulanya Adam menyembelih biri-biri , lalu memintal bulunya dan menenun-nya. Kemudian menjadikan jubah untuk dirinya. Dan baju serta tudung untuk Hawa.

Para ulama menyebutkan bahawa setiap kali mengandung, Hawa melahirkan dua anak kembar lelaki dan perempuan. Dan Adam diperintahkan untuk menikahkan anak lelakinya dengan anak perempuannya dari kembar anak lelaki lain, dan seterusnya. Sejak saat itu, tidak dihalalkan menikah dengan saudara kembarnya sendiri.

Keluarga Nabi Adam dan Hawa melahirkan 20 pasang kembar putra-putri. Anak Nabi Adam as yang sering disebut di antaranya Qabil dan Iqlima, Habil dan Labuda


1 komentar:

avatar

Artikel ini sangat menarik, ayo ajukan Kartu Kredit Terbaik sekarang juga

Balas